Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Pengunjung Apotek X Kota Tanjungpinang

Authors

  • Mia Arifka Akademi Farmasi Dwi Farma
  • Mevy Trisna Akademi Farmasi Dwi Farma
  • Tengku Adinda Salsabillah Akademi Farmasi Dwi Farma

DOI:

https://doi.org/10.51225/jps.v7i2.48

Keywords:

Apotek Kimia Farma 31, Customers, Knowledge, Self-medication

Abstract

Self-medication is a person's attempt to treat their illness without consulting a doctor. The aim of this research was to measure the level of self-medication knowledge of pharmacy visitors. This type of research is descriptive research with cross-sectional data collection. The population was all pharmacy visitors who carried out self-medication and samples were taken using purposive sampling, that is, they met the inclusion criteria. Data collection techniques are based on answers to questionnaires that have been filled in by respondents. Data is calculated based on the characteristics of respondents according to age, education level and type of work, then the level of knowledge is calculated based on the characteristics of the respondents. From the research results, the number of visitors who carry out self-medication is in the 15-29 year age group, the education level is middle school and the type of work is employees. The level of self-medication knowledge of visitors to the X KotaTanjung pinang pharmacy is in the sufficient category, 39%, in the poor category, 36%, and in the good category, 25%.

References

Anis, F. (2017). Hubungan faktor sosiademografi terhadap pengetahuan swamedikasi dan penggunaan obat common cold di desa Wukirsari kecamatan cangkringan kabupaten Sleman, Jogjakarta. Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Kesejahteraan Rakyat. Jakarta.

Dania, H., Hidayati, A., & Puspitasari, M. (2017). Tingkat Pengetahuan penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas untuk swamedikasi para masyarakat RW 8 Morobangun Jogotirti Berbah Sleman. Jurnal Ilmiah Mamuntung.

Fitriani, W. (2017). Analisis Ketetapan Swamedikasi Pada Penyakit Nyeri Sendi di Apotek Slorok Sehat Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi Putra Indonesia, Malang.

Harahap, N. A. (2015). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek di Kota Panyabungan. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Imelda, M. (2018). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Swamedikasi di RT 02, RW 02, Desa Manufui Kecamatan Santian Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS). Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang, Kupang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (1993). Kriteria Obat yang diserahkan tanpa resep 1993. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan No 919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang digunakan untuk swamedikasi. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Undang-undang Dasar No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tentang Upaya Kesehatan. Jakarta.

Khuluqiyah, I., et al. (2016). Program Sarjana Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Jurnal Farmasi Komunitas, 3(2), 90-93.

Lwanga, S. K., & Lemeshow. (1991). Sample Size Determination in Health Studies, a practical manual. Geneva: WHO.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurul, Q., & Baiq, L. (2018). Swamedikasi. Universitas Muhammadiyah Mataram.

Runita. (2020). ecampus.stifar-riau.ac.id. Diakses pada 13 Januari 2024, pukul 11.13 WIB.

Setiawan, B., Fika, R., Trisna, M., & Yanti, N. (2022). Evaluation of the Rationality of OTC (Over The Counter) Drug Self-Medication in Patients in Pasaman Barat District Pharmacy. Science Midwifery, 10(5), 4168–4177. https://doi.org/10.35335/midwifery.v10i5.1023

Sudibyo, Surahman. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Trans Info Media.

Supardi, S., & Raharni. (2006). Penggunaan obat yang sesuai dengan aturan dalam pengobatan sendiri keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan flu (hasil analisis lanjut data survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001). Jurnal Kedokteran Yarsi, 14(1), 61-69.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Zeenot, S. (2013). Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. D-Medica, Yogyakarta.

Published

2024-04-30

How to Cite

Mia Arifka, Mevy Trisna, & Tengku Adinda Salsabillah. (2024). Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Pengunjung Apotek X Kota Tanjungpinang. Journal Pharma Saintika, 7(2), 30–37. https://doi.org/10.51225/jps.v7i2.48